Rabu, 13 Juli 2016

Tips: Cek / Ganti Komstir Pulsar 220

Setelah menempuh medan yang cukup keras, gejala tidak abnormal pun dirasakan oleh Pulpzzof Blackcurrant yaitu kemudi terasa oblak. Langsung empunya mencari sumber oblak, cek velg ternyata aman. Oalah, pasti ini komstir, dan ternyata benar, komstir terkena dampak dari hasil berpetualang di Batu Lonceng, Cibodas, Lembang, baca riding reportnya di sini ya. 

Okaiy, langsung cari informasi biaya penggantian bearing komstir si Pulsar 220 ini. Setelah tanya informasi ke mekanik langganan untuk harga komstir di kisaran 120 ribu rupiah, dan itupun menggunakan subtitusi komstir pulsar 200ns. Jika menggunakan bearing komstir Pulsar 220 bisa mencapai 180rb Rupiah. Searching lagi ke Mbah google untuk harga bearing komstir pulsar 220, namun susah sekali mendapatkan informasi tersebut. Tidak sampai disitu pencarian dilanjutkan ke media sosial, dan informasi pun didapat dari salah satu forum jual beli. Bearing bambu untuk komstir dengan harga kisaran 200 ribu rupiah, menurut informasi di kalim klaim lebih kuat dari bearing yang biasa. Belum lagi untuk biaya pemasangan bearing ini bisa mencapai 100 ribu rupiah, weleh-weleh bisa tekor ini :D

Untuk meminimalisir pengeluaran dana diputuskan untuk memasang sendiri. Langkah pertama adalah dengan memperhatikan si Pulpzzof ini, apa saja yang perlu dibongkar? Ternyata garpu bagian bawah terhalang besi melintang dari bracket fairing, fix harus bongkar fairing ini. Langkah berikutnya adalah membongkar fairing Pulsar 220 ini.Berikut adalah langkah-langkah untuk membuka fairing pulsar 220:
1. Lepaskan Tangki (jangan lupa untuk melepaskan kabel sensor bbm dan selang bbm)
2. Lepaskan dashboard fairing dan visor
3. Lepaskan speedometer ( Untuk melepaskan speedo bisa dengan mencabut kabel bagian bawah atau      dengan memisahkan speedo dengan dashboard)

Setelah faring terbuka kita bisa melanjutkan dengan membongkar komstir, tujuannya hanya untuk cek dulu keadan bearing komstir, sehingga fairing tidak perlu diturunkan dulu atau dilepas dari bodi. Berikut penampakan si Pulpzzof pas lagi di telanjangin, seksi ga? :D
Untuk membuka komstir bagian atas lepaskan segitiga dari garpu. Setelah di cek ternyata bearing bagian atas aman tidak ada kerusakan, hanya saja bearing memang terlihat berkarat. Lanjut cek bagian bawah, dikarenakan bagian bawah memang terhalang oleh bracket fairing, maka kita perlu untuk melepaskan bracketnya terlebih dahulu. Terdapat tiga pasang baut yang menempel pada rangka, yang pertama di bagian belekang dekat dengan tangki, yang kedua di bagian bawah, dan yang ketiga di depan atas. Fairing tidak perlu diturunkan, garpu sudah melorot dengan sendirinya, jangan lupa siapkan penahan rangka ya. Setelah di cek, ternyata bearing komstir bagian bawah pun tidak ada masalah hanya memang terlihat berkarat. Walah mantap sekali keuatan kekuatan bearing si Pulpzzof ini, sudah hampir lima tahun usia si Pulpzzof ini, dan bearing tidak mengalami kerusakan setelah melibas medan yang extreme. Thanks to Pulpzzof karena ga pengen jajan, hehe.

Langkah selanjutnya adalah membersihkan bearingnya, maaf tidak ada dokumentasinya karena belepotan, hehe. Caranya cukup mudah, lepaskan pelor bearing satu persatu lalu semprot dengan anti karat, pasang lagi beres. Jangan lupa untuk mengaplikasikan gemuk atau stempet pada bearing dan komstir.

Sekaligusan bersih-bersih daleman si Pulpzzof. Nah untuk menghilangkan karat, saya menggunakan cairan semprot ini:

Kencangkan kembali baut komstir, tes kiri kanan, ok lancar. Coba pasang segitiga dan pasang stang kemudi, bawa jalan, tes belok kiri kanan, halus teman-teman. Ga ada lagi oblak, belok kiri kanan terasa halus dan ga berat.
Beruntung karena ingin melakukan pemeriksaan sendiri, Pulpzzof ga jadi jajan, dan pengeluaran tak terduga pun terselamatkan, hehe. Sekian tips sederhana dari Pulsar Little Family, semoga bermanfaat. Sampai ketemu lagi di artikel berikutnya ya.

Minggu, 10 Juli 2016

Explore Bandung Utara

Update: Akhirnya rampung juga motovlog Explore Bandung Utara, luar biasa dari Bulan 7 sampai sekarang Bulan 10, 3 Bulan untuk menyelesaikan 1 tema, memang diperlukan niat yang besar untuk nge-vlog, haha. Silakan yang punya quota berlebih tonton ya vlog dari saya.

Setelah berkutik dengan kegiatan Lebaran, akhirnya saya memiliki waktu untuk melakukan sunmori dengan memanfaatkan waktu sisa libur Lebaran. Tujuan Sunmori kali ini adalah meng-explore Bandung Utara. Bicara mengenai Bandung Utara, sepertinya temen-temen semua sudah tidak asing lagi dengan kawasan Wisata di daerah ini. Beberapa tujuan wisata tersebut diantaranya: Tahura Djuanda, Curug Ciomas, Maribaya, Tangkuban Parahu. Akan tetapi saya tidak akan mengunjungi tempat-tempat tersebut :D mungkin artikel selanjutnya :)

Pertama-tama pemanasan dulu, owh iya, jangan lupa sebelum riding temen-temen jangan lupa cek kesiapan kendaraan kita ya. Mulai dari lampu-lampu, tekanan angin, rem, dan juga cek rantai. Simpel sih, tapi terkadang kita suka lupa dengan ritual yang penting ini :)

Lagi-lagi "si jagoan" yang akan menemani saya saat ini adalah "Pulpzzof Blackcurrant". Pemanasan buat si "Blackcurrant" adalah dengan melakukan riding santai Ledeng - Maribaya :). Ini penampakan si "Blackcurrant" lagi siap-siap mau pemanasan di Jalan Dr Setiabudi.

"Pulpzzof Blackcurrant" lagi pemanasan:



Berhubung masih pagi, alhamdulillah jalan menuju Lembang lancar walaupun sudah terlihat riak-riak wisatawan mulai memenuhi daerah wisata karena memang hari ini sepertinya akan menjadi puncak arus balik mudik Lebaran dan juga hari terakhir wisatawan lokal untuk memanfaatkan waktu liburnya.

Sampai Jl Maribaya saya mulai menikmati pemandangan sekitar, di Jl Maribaya ini ada beberapa lokasi wisata yang cocok untuk dikunjungi bersama keluarga diantaranya De Ranch, Taman Begonia, dan Maribaya Natural Hot Spring. 


Setelah melalui Maribaya, kita akan disuguhi pemandang hutan yang menakjubkan. Hati-hati temen-temen akan menemukan beberapa jalan Berlubang dan berpasir, yang pasti temen-temen jangan "mereng-mereng" disini ya :D

Rencana awal saya akan menelusuri Bukit Tunggul karena sebelumnya saya pernah melalui jalur ini, belum sempat didokumentasiin aja sih :D, namun di tengah jalan tujuan berubah karena menemukan rute yang menarik. 


Setelah berhenti dan cek peta sejenak saya menemukan ini:

Waaaaw, Cibodas - Bukit Moko hanya berjarak 3,9 Km dapat ditempuh dengan 17 menit berkendara. Untuk temen-temen yang belum tau bukit moko, akhir-akhir ini Bukit Moko lebih populer dengan sebutan "Puncak Bintang", hayo siapa yang belum pernah ke sini? Itu loh, hutan pinus yang dipasang 2 buah bintang besar yang bisa menyala di malam hari :). Sangat-sangat bersemangat menemukan rute ini, dalam hati berkata "Let's ride Pulpzzof" Hehe.

Jalan yang saya lalui adalah Batu Lonceng, masih bersemangat dalam hati " Wah jalannya udah bagus gini, besok-besok bawa istri ah riding ke sini." Penampakan jalan masuk Batu Lonceng:
Halo Dede kecil.... :D Senangnya di dadahin anak kecil, hehehe.
 Bagus kan jalannya?
Namun kejutan ada dibelakang rumah ini, "jika anda menemukan rumah ini, berarti anda pada jalan yang benar, ada apakah dibelakang rumah ini?"

Setelah menempuh jarak kurang lebih 1 Km, tantangan sebenarnya muncul di depan mata. Tadaaa...."Selamat ber-off road ria", haha

Tetap semangat, malah tambah semangat lagi, saatnya membuktikan ketangguhan motor Pulsar, haha, namun niat untuk mengajak istri untuk riding melalui rute ini harus di urungkan, karena jalan yang dilalui adalah bebatuan dan tanah. Beruntung hari sebelumnya tidak turun hujan, apabila kondisi jalan becek sudah dipastikan Pulpzzof tidak akan bisa pulang dengan selamat :'(

Sesekali Pulpzzof Blackcurrant harus terhenti dan mengambil ancang-ancang untuk bisa melewati tanjakan dan bebatuan besar. Dengan ban aspal yang digunakan saya heran Pulpzzof bisa melewatinya. Mengambil nafas sambil terengah-engah dan bercucuran keringat saya kembali heran, yang kerja keras kan si Pulpzzof ko saya yang hah-heh-hoh ya :D

Dokumntasi harus terhenti sampai kordinat -6.836421, 107.685906, dikarenakan memori actioncam sudah penuh dan handphone pun lowbat :(
Sedikit pemandangan yang bisa saya bagikan:


Sedikit tips untuk temen-temen yang ingin mencoba melewati jalan Batu Lonceng:
1. Pastikan mesin dalam kondisi prima
2. Ban masih layak untuk digunakan
3. Bawa tools untuk motor kita
4. Bawa persediaan air secukupnya
5. Jangan lupa berdoa

Sekian catatan perjalanan saya, terima kasih sudah berkunjung ke blog pribadi saya sampai ketemu pada kesempatan berikutnya.

Punya kuota extra? Tonton vlog-nya ya di sini:

Part #1

Part #2


Part #3


Part #4


Salam,
-Pulsar Little Family-